Kamis, 27 Februari 2014
Hey guys, gue mau ngesahre puisi gue. Walau bukan ayang pertama, yah capcus aja dah
Putih
Tertegun aku di pucuk senja
Aku tak punya tujuan, pikirku
Seperti bunga yang menunggu hujan
Kulafalkan mantra penyejuk hati
Tapi tiada guna...
Matahari ? Enggan melihatku
Bunga ? Menutup telinganya
Malas mendengar desisanku
Aku tak mau berkata selamat tinggal untuk keseribu
kalinya
Kita bicara soal hati
Aku
Orang kerdil yang tersesat dijalan kecilnya
Aku...
Menangis
Tak adakah secuil asa bagiku ?
Tak adakah sebongkah ria untukku ?
Entahlah...
Sampai wanita itu datang
Terbalut jilbab putih
Lambang kesucian di dirinya
Teredam nafsu di dirinya
Anggun di wajahnya
Sekilas senyumnya menambah ayu
Tak perlu beribu mutiara untuk memperindah
Pesona jilbabmu...
Bau surga tercium di dirimu
Kelembutan hatimu
Keteguhan iman dalam jiwamu
Dengan tegas menjalankan perintah Tuhan
Tersentak iman di kalbuku
Tuhan...jadikanlah aku bidadari surga-Mu
Teguhkanlah iman di jiwaku
Doa kecilku, kuteriakkan harapan dalam jiwaku
Doa kecilku, terjatuh dan tumpah
Tangan wanita itu menggenggam jemariku
Ayo, kita melangkah bersama
Menuju jalan suci-Nya
Menuju dekap kasih-Nya
Kututup mataku dan kubuka hatiku
Akankah semuanya berbeda dari sekarang ?
Aku hanya bisa menduga
Apa yang akan menantiku kelak
Kulangkahkan kaki kecilku
Dan roda takdir pun berputar
Semoga Tuhan selalu bersamaku
